Senin, 05 Agustus 2013

Pemko Berikan Bonus kepada para Juara MTQ


Banda Aceh-Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan bonus kepada 22 anggota kafilah Kota Banda Aceh yang telah berhasil meraih juara pada Musababaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) XXXI Aceh di Subulusalam beberapa waktu lalu.


Penyerahaan bonus bagi anggota khafilah tersebut langsung diberikan oleh Wakil Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE pada acara buka puasa bersama di kediamannya Gampong Lamdingin, Jumat (2/8).
Usai menyerahkan bonus tersebut dalam sambutannya, Illiza, berharap kepada para qari dan qariah tersebut agar dapat memanfaatkan dana itu dengan sebaik-baiknya.
Selain itu ia meminta, kedepan masyarakat kota Banda Aceh agar cinta Al-Qur'an, sehingga apa yang menjadi cita-cita dalam mewujudkan Banda Aceh sebagai kota madani benar- benar terwujud.
Dikatakannya, prestasi untuk menjadi juara di perlombaan MTQ penting, tetapi yang lebih penting lagi bagaimana kita menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam membaca dan mencintai Al-Qur'an. 
Menurutnya pentingnya menumbuhkan kesadaraan masyarakat dalam menumbuhkan semangat dalam membaca Al-Qur'an, karena kitab suci tersebut merupakan modal dasar bagi umat muslim dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.
Illiza yang didampingi Kepala bagian keistimewaan Setdako Banda Aceh, Zahrol Fajri lebih lanjut mengatakan, Pemko akan terus mempersiapkan qari dan qariah, sehingga mereka bisa memperoleh prestasi dalam setiap perlombaan.
Kabag Keistimewaan Setda Kota Banda Aceh, Zahrol Fajri mengatakan prestasi didapatkan kafilah Kota Banda Aceh untuk juara 1 sebanyak 2 orang, juara 2 sebanyak 6 orang, juara 3 sebanyak 3 orang, harapan 1 sebanyak 2 orang, harapan 2 sebanyak 3 orang dan harapan 3 sebanyak 6 orang.
Dikatakannya, untuk juara satu diberikan bonus sebesar Rp.25 juta, Juara kedua Rp.15 juta, juara tiga Rp. 10 juta, harapan satu Rp. 5 juta, harapan dua Rp. 4 juta, dan harapan ketiga Rp. 3 juta. (*)

Rabu, 17 April 2013

Mawardy Mengharapkan agar Warga Menjaga dan Memelihara Adat


Banda Aceh-Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin mengharapkan agar warga kota bisa menjaga dan memelihara adat yang sudah ada. Hal tersebut dikemukakan Mawardy saat membuka lomba zikir Aceh Selasa (16/4) malam di lapangan bolakaki Gampong Lambaro Skep. 
Dikatakannya, adat juga bisa membuat kita disiplin. Dan mempertahankan adat dengan baik salah satunya dengan menggelar berbagai acara tahunan seperti lomba zikir dan lainnya. 
"Kegiatan ini bukan persoalan hadiahnya, tapi bagaimana kita bisa menghidupkan adat," kata Mawardy seraya menambahkan bahwa adat dapat menjadi daya tarik orang yang berkunjung ke Aceh. 
Ditambahkannya, adat budaya yang ada harus tetap dipelahara dan diletarikan agar siapapun yang datang bisa melihatnya. 
Mawardy mencontohkan pada tahun 2011banyak yang datang ke Banda Aceh, mereka membeli makanan, dendenng, souvenir, warung-warung penuh dan banyak uang yang beredar. 
Walikota menambahkan, Kota Banda Aceh diharapkan dapat menjadi model kota madani dengan melaksnakan syariat islam secara kaffah disamping juga persoalan lain seperti kesehatan, pendidikan dan  lapangan kerja. 

Pemko Gelar Tabligh Akbar Bersama Hj. irena Handono


Pemerintah Kota Banda Aceh Selasa (16/4) bertempat di aula balaikota Banda Aceh menggelar tabligh akbar dengan menghadirkan seorang mantan biarawati gereja Hj. Irena Handono sebagai penceramah. Kegiatan ini diikuti para siswa SMU, para guru, tokoh masyarakat dan tokoh perempuan.  
Wakil Wali Kota Banda Aceh Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal, SE dalam sambutannya pada tabligh akbar yang mengusung tema mewaspadai pendangkalan aqidah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat ini mengatakan pendangkalan aqidah yang terjadi sekarang ini lebih dahsyat dan sangat sulit dikontrol, karena upaya tersebut justru dilakukan oleh kalangan intelektual dari umat muslim itu sendiri.
"Pendangkalan aqidah saat ini terjadi tidak hanya berasal dari luar tetapi dari dalam islam bahkan dari kalangan intelektual, ini sangat sulit dideteksi," ujarnya.
Selain persoalan itu ia juga melihat masih kurangnya kepedulian dari sesama islam.
"Jumlah orang baik dibanding orang jahat jauh lebih banyak, namun masalahnya orang baik tersebut justru tidak peduli terhadap persoalan agamanya," katanya.
Iliza berharap dengan dihadirkanya Hj. Irena pada tabligh akbar itu akan tergerak hati warga kota untuk menegakkan kalimat Allah.
Hj. Irena Handono yang mantan biarawati dan menjadi muslim setelah dewasa mengatakan kota banda aceh saat ini berkembang sangat pesat dibanding ketika ia pertama kali ke Banda aceh pasca tsunami lalu.
Kekhawatiran yang sempat diam dihatinya terbukti terjadi di Kota Banda Aceh. Pengaruh pengaruh NGO asing, kristenisasi marak terjadi di Aceh.
"Dan ironisnya kita masih terlena dan tidak mau tahu," katanya.
Ia menilai saat ini kualitas iman masyarakat muslim sangat lemah dan berpotensi untuk dipengaruhi oleh ajaran lain. Untuk itu ia mengajak seluruh muslim untuk membuka kembali al quran dan menjalankan segala Allah.
Ia menilik surat dalam al quran surah at tahrim 6 yang artinya "jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka".
Dengan pemahaman itu Diminta warga kota jangan terlena dan tertipu terhadap aneka program gratisan dan ajakan syaithan.
Kepada seluruh peserta Irena mengajak umat muslim untuk segera "Iqra" yang berarti bukan hanya membaca tapi memahami dan diamalkan. (*)

Staf Khusus SBY Apresiasi Perhatian Pemko Terhadap Penyandang Cacat


Banda Aceh- Asisten Staf khusus Presiden, Fajar Ilham S Sos, dihari pertamanya melakukan kunjungan kerja ke Banda Aceh langsung menemui sejumlah warga kota yang menerima bantuan dari program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota.
Usai melakukan pertemuan dengan Wakil Walikota Hj Illiza Sa'aduddin Djamal, Senin (15/4) Fajar Ilham turun ke Peuniti dan Lampaseh untuk menemui dan mewawancarai langsung beberapa warga. Fajar Ilham, yang didampingi sejumlah Kepala SKPD jajaran Pemko turun ke Peuniti menjumpai Ibu Nurhasanah yang memiliki dua anak cacat, yakni Miftahul jannah dan Zul.
Bantuan sosial ODKB (orang dengan kecacatan berat) dari program Kementerian Sosial melalui Dinsosnaker Kota telah diberikan kepada Miftahul Jannah sebanyak 300 ribu/bulan selam tiga tahun. Sementara untuk Zul juga telah diberikan bantuan serupa dan telah diberikan selama tiga tahun.
Selain itu, Fajar juga mengunjungi Izzatul Aina yang juga mendapatkan bantuan dari PKSADK (program kesejahteraan sosial anak dengan kecacatan) sebanyak 300 ribu/bulan dan telah disalurkan oleh Dinsos Kota Banda Aceh dari tiga tahun yang lalu.
"Ini merupakan program yang sangat baik, ternyata perhatian Pemerintah Kota untuk penyandang cacat telah berjalan dari beberapa tahun yang lalu, tolong dipertahankan dan ditingkatkan" pinta staf khusus SBY ini.
Terkait dengan pendistribusian raskin, staff khusus SBY ini sempat mengunjungi dan mewawancarai beberapa warga di lampaseh. Menurutnya, sistem pendistribusian sudah bagus, hanya saja Fajar Ilham meminta jumlah beras yang didistribusikan harus seuai dengan data yang ada dari pusat.
Sebelumnya, Fajar dan rombongan juga menyempatkan diri meninjau gudang Bulog yang ada di Lambaro dan menyayangkan kualitas beras yang ada di gudang tersebut karena tidak terlalu baik, namun masih cukup layak untuk dikonsumsi. Fajar meminta kepada pihak Bulog agar dapat meningkatkan kualitas beras sehingga sehat dikonsumsi oleh warga penerima raskin.
Sementara, hari Selasa (16/4) Fajar mengunjungi Puskesmas Kopelma Darussalam untuk melihat pelayanan kesehatan terhadap pasien Jamkesmas, kemudian memantau proses pelayanan cuci darah di RSUZA serta melihat kondisi fasilitas rawat inap kelas III di RSUD Meuraxa.
"Pelayanan terhadap pasien Jamkesmas dan JKA kita lihat sudah sesuai dengan harapan karena pelayanannya yang diberikan sama dengan yang didapat pasien umum lainnya, dan pasien pun saat kita wawancarai mengaku sangat terbantu dengan program kesehatan ini" ujar Ilham. (*)

Menghadapi Pileg, Mawardi Minta Keuchik Beri Pengertian Kepada Masyarakat


Banda Aceh-Walikota Banda Aceh Ir Mawardy Nurdin M.EngSc meminta agar dalam menghadapi pemilu legislatif para keuchik (kepala desa) dapat memberi pengertian kepada masyarakat agar masyarakat tidak mudah terprovokasi. 
"Apapun bendera dan partainya, bersainglah dengan sehat, kita berharap Aceh dan Banda Aceh dapat melewati pileg dengan damai. Semua calon harus siap menang dan juga siap kalah," kata Mawardy dalam sambutannya pada acara pembukaan pelatihan aparatur pemerintahan desa di bidang manajemen pemerintahan desa di aula Pemko Banda Aceh, Selasa (16/4).
Mawardy mendapat informasi tahun ini ada 30 orang keuchik yang maju sebagai calon legislatif, bahkan ada yang baru saja terpilih sebagai keuchik.  
Sebelumnya di hadapan para peserta, Walikota mengatakan bahwa pelatihan-pelatihan dipandang penting bagi aparat gampong agar dapat melakukan pengelolaan gampong yang baik. Dikatakannya, jika tata pengelolaan pemerintahan belum baik, kita dianggap belum berhasil. 
Mawardy juga mengharapkan agar program-program yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat gampong dapat bermanfaat bagi masyarakat. 
Mencermati begitu beratnya tugas dan tanggungjawab keuchik, katanya, maka dengan Pelatihan manajemen aparatur Gampong di lingkup Pemko Banda Acehpara Geuchik dan Aparatur Gampong antara lain diharapkan adanya peningkatan kwalitas SDM dalam mengelola administrasi Gampong, terlaksananya Administrasi dan Keuangan Gampong secara baik dan benar, terlaksananya Pengelolaan dana Gampong dengan baik dan benar yang pada akhirnya Aparat Gampong mampu menyusun Anggaran Pendapatan Belanja Gampong sesuai kebutuhan.
Walikota menilai penyelenggaraan kegiatan seperti ini mempunyai muatan strategis, karena secara langsung hasil dari pelatihan berdampak langsung terhadap  proses penyusunan anggaran Pemerintahan Gampong.
Walikota berharap semoga ilmu yang di dapatkan dari narasumber mampu dijabarkan secara kongkrit pada pelaksanaan aktifitas pemerintahan Gampong. (*)  

Asisten Staf Khusus SBY Kunker ke Banda Aceh


Banda Aceh- Asisten Staf Khusus Presiden Republik Indonesia bidang komunikasi sosial, Fajar Ilham S Sos bersama dengan stafnya Sahat Yogiantoro melakukan kunjungan kerja ke Kota Banda Aceh.
Kedatangan Staf Khusus SBY ini di terima oleh Wakil Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE dan didampingi Sekdakota Drs T Saifuddin TA M Si, para Asisten serta sejumlah sejumlah Kepala SKPD jarajan Pemko, Senin (15/4) di ruang rapat Walikota, Gedung A Komplek Balaikota Banda Aceh.
Ketika dimintai keterangan kedatangannya, Fajar Ilham mengatakan maksud kedatangan dirinya ke Banda Aceh adalah untuk melakukan peninjauan sejauh mana realisasi sejumlah program pemerintah di Kota Banda Aceh.
“Kita datang kesini untuk melakukan peninjauan realisasi pembangunan poros jalan Banda Aceh-Meulaboh, pelayanan Jamkesmas dan Jaminan Kesehatan Aceh, pendidikan gratis SD/SMA, KUR, PNPM Mandiri, Raskin dan berbagai pembangunan infrastruktur di kota Banda Aceh” Jelas Ilham.
Katanya lagi, untuk melakukan peninjauan terhadap sejumlah bidang pembangunan tersebut, Ia dan stafnya akan berada di Banda Aceh selama Enam hari, yakni dari tanggal 15 sampai dengan 20 April.
Sementara itu, Wakil Walikota yang menerima kedatangan Fajar Ilham sempat memaparkan sejumlah program pembangunan di Banda Aceh dengan rinci dan jelas, terutama terkait dengan program akan ditinjau oleh Asisten Staf khusus presiden tersebut, seperti pendistribusian beras raskin untuk masyarakat Banda Aceh.
“Sampai saat ini raskin telah dilakukan pendistribusiannya 100 % melalui kecamatan yang diteruskan ke Gampong-gampong” ujar Illiza yang diiyakan oleh perwakilan dari Bulog yang juga hadir pada pertemuan tersebut.
Sementara itu untuk program KUR, Illiza juga memaparkan bahwa di Banda Aceh kredit untuk usaha rakyat ini telah membina berbagai jenis usaha masyarakat seperti budidaya ikan lele, mujair dan kepiting lunak dan lainnya.
“Mungkin yang saya laporkan hanya di atas kertas saja, nanti kita mohon bapak Ilham dapat turun langsung bersama SKPD ke lokasi untuk melihat langsung” pinta Illiza.
Disisi lain, Sekdakota Banda Aceh, Drs T Saifuddin TA M Si pada kesempatan tersebut melaporkan kondisi keuangan Pemko Banda Aceh yang belum mampu proporsional, yakni 50-50 antara dana publik dan aparatur. Menurut Sekda, Hal ini terjad karena pemko memiliki warisan jumlah PNS yang terlalu banyak dimana menyebabkan tersedotnya APBD yang lumayan besar untuk belanja aparatur.
“Hal ini membuat kita mengambil kebijakan tidak merekrut PNS sejak tahun 2007, dan kebijakan yang tidak popular ini ternyata memberikan keseimbangan anggaran bagi Pemko meski belum menyentuh porsi 50-50. Target kita dalam Dua tahun kedepan akan mampu memberikan keseimbangan antara belanja public dan belanja aparatur,” pungkasnya. (Mkk)

UN di Banda Aceh Lancar


Banda Aceh - Hari pertama Ujian Nasional (UN) SMA/SMK/MA, Senin (15/4) di Kota Banda Aceh berjalan tertib. Belum ditemukan adanya kecurangan oleh peserta maupun penyelenggara.
Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal saat meninjau pelaksanaan UN di SMAN 3 mengatakan persiapan pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan pemuda dan olahraga kota telah dilaksanakan dengan maksimal. Dikatakan seluruh SMA sederajat  telah mengadakan berbagai persiapan seperti melaksanakan try out di masing-masing sekolah. 
Illiza menambahkan seluruh hasil try out tersebut telah dievaluasi dan hasilnya sangat menggembirakan. 
"Hasil try out tingkat SMA sangat menggembirakan, hasilnya 90 persen tepat seperti yang kita harapkan," ujarnya.
Illiza berharap seluruh siswa yang mengikuti UN tahun ini dapat lulus 100 persen, dibanding tahun lalu dimana angka kelulusan UN mencapai angka 96 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, Syaridin menyampaikan, UN di Kota Banda Aceh diikuti 4. 883 siswa. Terdiri dari SMA 3.190 siswa, SMK 885 siswa dan MA 808 siswa. Tercatat hanya dua siswa yang tidak mengikuti UN pada hari ini. 
Mereka yang tidak mengikuti UN adalah siswa tunarungu yang sedang sakit. Dan mereka dapat mengikuti UN susulan pada 22 Aprilmendatang. Syaridin memastikan distribusi soal dan pelaksanan UN SMA sederajat di Kota Banda Aceh berjalan aman tanpa hambatan. Dikatakan dari 23 kab/kota se Aceh, Kota Banda Aceh adalah kota terakhir yang menerima distribusi soal dari Polda. Dan Kota Banda Aceh termasuk kota yang paling bagus dan tepat waktu, tutupnya. (Trz)

Jumat, 12 April 2013

Ormas Islam Diminta Bersatu demi terwujudnya Syariat Islam

Drs Ramli Rasyid M.Si, M.Pd

Banda Aceh-Asisten Keistimewaan Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota  Banda Aceh Drs. Ramli Rasyid, M.Si, M.Pd meminta seluruh ormas islam dan instansi pemerintah bersatu untuk menegakkan syariat islam di kota banda aceh. Hal itu disampaikannya saat memberi arahan pada acara rakor antar instansi dan ormas islam dalam penyelenggaraan syariat islam di aula kankemenag kota banda aceh Kamis (11/4).
Acara yang diprakarsai oleh kankemenag Kota Banda Aceh tersebut dianggapnya sebagai bentuk dukungan antar pihak berwenang untuk menegakkan syariat islam serta mewujudkan kota banda aceh sebagai model kota madani.
"Atas acara ini, Pemko Banda Aceh memberi apresiasi kepada kankemenag kota yang telah berinisiatif menyelenggarakan rakor ini," ucapnya.

Diungkapkannya Pemko Banda Aceh selama ini telah berupaya semaksimal mungkin demi tegaknya syariat islam di Kota Banda Aceh. Hal itu bisa dilihat dengan adanya beberapa instrumen yang telah dibentuk seperti KPA-PAI, TAMAR, dai daiyah, muhtasib gampong dan lainnya.

Disamping itu Ramli menilai penegakan syariat islam di Kota Banda Aceh akan lebih cepat akselerasinya jika dibantu oleh instansi dan seluruh ormas islam di kota ini.

Untuk itu katanya, perlu adanya kebersamaan dan keseragaman visi dalam benak kita semua. Menurutnya bencana tsunami yang dialami masih kalah dahsyatnya dibandingkan dengan bencana moral saat ini. Saat ini katanya generasi muda kita moralnya dalam tahap mengkhawatirkan. 

"Siapa sangka pada pagi hingga siang mereka berseragam sekolah terlihat baik dan patuh. Namun usai sekolah mereka justru berbuat maksiat," ujar Ramli.

Untuk itu Ramli berharap agar forum rakor tersebut dapat membahas dan mencari solusi terhadap segala persoalan pelanggaran syariat di Kota Banda Aceh.

"Saya optimis syariat islam akan tegak jika semua instansi dan ormas islam di Kota Banda Aceh bersatu", pungkasnya.

Sementara Kakemenag Kota Banda Aceh Drs. Ramlan mengatakan Rakor tersebut digelar selain terinspirasi dari visi Pemko Banda Aceh juga sebagai amanah moral dimana kementrian agama didalamnya termuat tugas sebagai penyelenggara syariah. Rakor yang berlangsung selama sehari tersebut diikuti oleh 11 instansi  dan 11 ormas islam se Kota Banda Aceh. (Trz)

Selasa, 09 April 2013

Pemko Tegaskan Tidak Akan Alih Fungsikan Pasar Aceh II

Banda Aceh-Pemerintah Kota Banda Aceh menegaskan akan mengelola bangunan Pasar Aceh II dengan sebaik mungkin dan tidak akan pernah beralih fungsi menjadi apapun. 
Pernyataan itu disampaikan Asisten Keistimewaan Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota Banda Aceh Drs Ramli Rasyid, M.Si, M.Pd mewakili Walikota Banda Aceh pada acara workshop Exit Strategy Urban Sector Development Reform Project (USDRP) di aula Bappeda Kota Banda Aceh, Selasa (9/4).
"Ini adalah pasar tradisonal modern kebanggaan masyarakat Aceh, dan juga pasar representatif yang menjadi tempat usaha warga kota Banda Aceh dan sekitarnya," tegas Ramli.
Apalagi tambahnya, Pemko sudah mem-BLU-kan pasar, dan terbukti selama ini anggaran pemasukan yang diterima sangat transparan dan akuntabel.
Ramli juga meminta pengelola dinas pasar Kota Banda Aceh (UPTD Pasar) agar dapat mengelola pasar Aceh II secara maksimal dan profesional sehingga dapat memperoleh pemasukan. Ramli secara tegas memastikan bahwa pengembalian pinjaman sebesar Rp 42 milyar dari Bank Dunia ini sepenuhnya tidak akan dibebankan pada APBK Kota namun melalui hasil pemakaian dan pengelolaan pasar tersebut.
Pada workshop tersebut juga dibahas berbagai persoalan yang ada seperti belum maksimalnya fasilitas untuk pasar basah dan akses untuk penyamdang cacat. Hadir pada acara tersebut para kepala SKPD dijajaran Peko Banda Aceh dan beberapa pejabat di lingkup Kementrian PU, Kemenkeu, Bappenas Kemendagri, Kemendag dan Bank Dunia.

TP PKK Gelar Bimtek Bagi Pengelola Taman Bacaan dan Kopwan


Banda Aceh- Tim Penggerak PKK Kota Banda Aceh, Selas (9/4) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi pengelola taman bacaan dan pengelola kopersi wanita di Aula Lantai IV, Gedung A, Balaikota Banda Aceh.    
Bimtek yang akan berlangsung selama dua hari ini dibuka langsung oleh Ketua PKK Kota Banda Aceh Ir Nurshanti Adnan. Dalam sambutannya, Nurshanti mengatakan Bimtek ini digelar dalam rangka  pengembangan sumber daya manusia pengelola taman bacaan dan pengelola koperasi wanita di Banda Aceh.
“Untuk pengelola taman bacaan, mereka nantinya kita harapkan mampu mendorong minat baca anak-anak dan remaja kota sejak dini harus digalakkan membaca, karena melalui membaca seolah-olah kita telah membuka jendela dunia, dengan membaca, kita akan mengetahui banyak hal yang belum pernah kita ketahui sebelumnya,” ujar Nurshanti.
Terkait dengan koperasi wanita, Nurshanti berharap kedepan seluruh gampong dalam Kota Banda Aceh akan memiliki koperasi wanita yang akan dikelola oleh PKK gampong.
Dalam rangka pemberdayaan ekonomi kerakyatan, salah satunya adalah melalui kegiatan koperasi, disini kami sangat mengharapkan agar seluruh gampong dalam wilayah Kota Banda Aceh akan terbentuk Koperasi Wanita (KOPWAN)” pinta Nurshanti
Oleh karenanya, Lanjut Nurshanti, melalui bimbingan teknis (bintek) ini saya harapkan  agar para peserta  dapat berperan aktif dalam pembentukan taman bacaan/perpustakaan dan koperasi Wanita di seluruh gampong dalam wilayah Kota Banda Aceh.
Kepada TP PKK Kecamatan dan TP PKK Tingkat Kota Banda Aceh, Nurshanti meminta agar dapat bekerja keras untuk mempercepat terbentuknya kedua lembaga tersebut (taman bacaan dan koperasi wanita) di seluruh gampong dalam wilayah Kota Banda Aceh dan melakukan monitoring secara terus-menerus terhadap kelangsungan aktivitas kedua Lembaga dimaksud.
Sementara itu, Ketua panitia Bimtek, Kamelia Nasri SE melaporkan bahwa tujuan dari kegiatan ini dilakukan adalah untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pengelola taman bacaan dan pengelola koperasi wanita.
Katanya lagi, peserta yang ikut ambil bagian terdaftar sebanyak 200 orang yang dibagi dalam dua hari pelaksanaan Bimtek, yakni tanggal 9 April 100 orang peserta dari pengelola taman bacaan. Sedangkan untuk pengelola koperasi wanita, Bimtek di gelar besoknya (Rabu, 10 April) di Aula Lantai II, Gedung C Balaikota. Pada pelaksanaan Bimtek ini, lanjut Kamelia, panitia menghadirkan narasumber dari Badan Arsip Provinsi Aceh. (Mkk) 

Walikota Tutup Diklat Pim III

Banda Aceh - Walikota Banda Aceh Ir. Mawardy Nurdin, M.Eng Sc resmi menutup kegiatan Diklat Pim III angkatan I tahun 2013 di aula pemko Banda Aceh Senin (8/4). Dalam arahannya Walikota mengatakan hendaknya segala materi pelatihan yang telah diterima selama 49 hari bisa diterapkan dalam menjalankan tugas selaku abdi masyarakat.
Dikatakannya sebagai abdi negara, PNS mendapatkan penghasilan dari pajak masyakat. oleh karena itu sudah sepantasnya kita mengabdi kepada masyarakat,
“saya ingin tegaskan, mari ubah mindset kita sekarang juga dari dilayani menjadi melayani," tegasnya.



Disamping itu Walkota meminta agar setiap PNS di kota Banda Aceh terus berusaha meningkatkan kompetensinya baik melalui pelatihan-pelatihan, maupun secara otodidak.
“Apa yang bapak ibu dapatkan selama mengikuti diklat adalah bagian kompetensi manajerial disana diajarkan banyak teori dan juga terjalin kebersamaan sesama peserta. Dan bisa dinilai apakah kita termasuk orang-orang terbuka atau tertutup, bisa menerima pendapat orang lain atau tidak," ujarnya.
Peserta Diklat yang seluruhnya dari pejabat eselon III juga diimbau agar setelah mengikuti diklat tersebut dapat menjalin kerjasama sesama eselon sehingga akan mudah mencapai visi dan misi Banda Aceh ke depan.

Walikota juga menyentil masih ada beberapa kekurangan para pejabat di lingkupnya. Dikatakannya Pejabat dianggap belum mampu mengajak dan mendistribusikan pekerjaan kepada bawahannya. Bisa kita lihat capaian nilai E-Kinerjanya sangat tinggi dapat nilai A, tapi ketika kita lihat bawahannya tidak ada nilai. Oleh karenanya Walikota meminta kedepan agar hal itu tidak terjadi lagi, dan mengimbau agar para pejabat dapat memotivasi bawahannya, mengajak, serta bahu membahu dalam mensukseskan kinerja SKPDnya nasing-masing.

Dari 30 peserta yang mengikuti diklat pim III tidak ada seorangpung yang mencapai predikat nilai sangat memuaskan, yang ada hanyalah 5 orang memperoleh predikat memuaskan, selebihnya dibawah itu. Terhadap hasil tersebut walikota tidak marah, karena menurutnya predikat itu merupakan capaian semu, namun yang paling penting adalah bagaimana aktualisasi diri dan peningkatan kompetensi masing-masing.
Sebelumnya kepala BKPP Kota Banda Aceh M. Natsir Ilyas dalam laporannya mengatakan Diklat Kepemimpinan Tingkat III angkatan I dilingkungan pemerintah Kota Banda Aceh dilaksanakan selama 49 hari yang di mulai pada 9 Februari sampai 8 April meliputi 360 jam pelajaran. 30 peserta terdiri dari 6 perempuan dan 24 laki laki. sebanyak 15 orang diantaranya menduduki jabatan eselon III dan 15 lainnya menjabat eselon IV yang sudah lulus seleksi Pim tingkat III.

Dikatakannya seluruh peserta telah melakukan observasi lapangan ke kota Surakarta selama 6 hari. Peserta dibagi 3 kelompok studi. Kelompok I mengkaji topik upaya penguatan calon kepala sekolah, kelompok II mengkaji optimalisasi pembinaan kesenian tradisional jawa pada generasi muda, dan kelompok III mengkaji optimalisasi pengendalian tata ruang.


Dijelaskannya sistem penilaian mengacu pada peraturan pemerintah no 101 tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan jabatan PNS. Dikatakan keseluruhan peserta dinyatakan lulus. Dengan kualifikasi 5 orang predikat nilai memuaskan, 18 orang baik sekali dan 7 orang mendapat predikat nilai baik. (Trz)

Menyambut HUT Kota Banda Aceh ke-808, KNPI Gelar Serangkaian Kegiatan

Wirzaini Usman
Banda Aceh - Menyambut Hari Jadi Kota Banda Aceh ke-808, tepatnya pada tanggal 22 April 2013, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banda Aceh menggelar serangkaian kegiatan. Setidaknya ada empat kegiatan yang dikemas dalamrangkaian yang diberi nama aksi dan kreasi 808 Kota Banda Aceh ini antara lain lomba essay dengan tema Profil Tgk. Muhammad Dawud Beureueh, lomba mewarnai layang-layang, lomba madding dan wisata titik nol Gampong Pande.
Ketua panitia Pelaksana, Wirzaini Usman yang didampingi Ketua DPD KNPI Kota banda Aceh, Hasnanda Putra mengatakan bahwa hari jadi Banda Aceh menjadi momentum pemuda untuk kembali menunjukkan eksistensinya. Karena saat ini, pemuda adalah pemain, bukan hanya penonton.
Dikatakannya, Banda Aceh adalah kota tua yang bersejarah. Sejak berabad-abad lalu, kota ini menjadi salah satu pusat kebudayaan yang menjadi bagian penting dalam perjalanan sejarah manusia. Di kota ini, terbentuk sebuah tatanan hidup islami di bawah kesultanan besar, yang memiliki pengaruh hingga ke sejumlah daerah di Asia Tenggara. Di Banda Aceh, 808 tahun lalu, berdiri kerajaan yang memiliki hubungan hingga ke Eropa dan Asia Tengah.
“Dalam perjalanannya, kota ini juga pernah menjadi sejarah bangkitnya umat manusia dari keterpurukan akibat dua bencana besar, perang dan tsunami. Peperangan tidak hanya menghancurkan pihak-pihak yang bertikai, namun juga menghancurkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Praktis tak banyak organisasi yang bertahan dalam kondisi pelik seperti itu. Kehancuran semakin sempurna saat gelombang tsunami mengancurkan sejumlah kawasan di pesisir Aceh, dan Banda Aceh menjadi salah satu daerah terparah,” kata alumni Fakultas Syariah IAIN Ar-raniry ini.
Ia menambahkan, di bawah pemerintahan Mawardy Nurdin dan Illiza Sa’aduddin Djamal, kota ini terus berbenah. Tidak hanya dari sisi fisik, pemerintah kota juga menjadikan masyarakat sebagai subjek pembangunan. Salah satunya adalah dengan memasukkan peningkatan peran pemuda dalam visi dan misi pemerintah.
“Pemuda, saat ini, tidak hanya menjadi pelengkap tetapi pemuda adalah ujung tombak kekuatan dari sebuah Negara, pemudalah yang seharusnya memulai sebuah langkah yang dapat memakmurkan kesejahteraan lingkungan masyarakatnya, Pemuda Banda Aceh diberikan peran besar untuk ikut menata kehidupan bermasyarakat Banda Aceh menjadi masyarakat yang Madani,” imbuhnya.
KNPI sebagai wadah berkumpulnya para pemuda yang mengemban tugas untuk mengisi pembangunan di segala bidang, katanya, dalam hal ini juga ikut andil di dalamnya sebagai pelaku-pelaku pembinaan pemuda baik di tingkat gampong, sekolah maupun di tingkat organisasi kepemudaan. Pembinaan dan pengembangan ini diarahkan pada peningkatan jasmani, mental, rohani, membentuk watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas tinggi guna meningkatkan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan pemerintah Kota Banda Aceh. (*)

Senin, 01 April 2013

Jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh takziah ke rumah Diana


SEGENAP unsur Pemerintah Kota Banda Aceh sore ini bertakziah ke rumah duka Mardiana, 6 tahun, dan Agusmawar, 27 tahun, di Jalan Blang Lam Ujong Lorong 5 Peulanggahan, Kecamatan Kuta Raja Banda Aceh, Senin, 1 April 2013.

Hadir dalam kunjungan itu Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, istri Wali Kota Banda Aceh Nurshanti Adnan Mawardy Nurdin, Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh T Syaifuddin, dan jajaran dinas.

"Yang hadir adalah segenap unsur Pemkot Banda Aceh, LSM, organisasi, warga kota, mahasiswa. Ada sekitar 5000-an pengunjung yang datang," kata Staf Bagian Umum Kantor Wali Kota Banda Aceh, Mukhlizal.

Amatan ATJEHPOSTcom seluruh lorong di sekitar rumah duka dijadikan tempat untuk bertakziah. Ada lima ruas jalan beraspal yang dijadikan tempat duduk para pentakziah.

"Karena tidak ada pekarangan, lorong kita manfaatkan jadi tempat takziah," kata warga setempat, Junaidi, kepada ATJEHPOSTcom.

Takziah dimulai selepas asar tadi, hingga berita ini diturunkan pukul 18:00 WIB tadi takziah masih berlangsung.

Bocah Diana adalah korban pemerkosaan dan pembunuhan, ia dinyatakan hilang pada 19 Maret 2013 lalu. Tanggal 27 Maret 2013 jenazahnya ditemukan dengan kondisi kepala dan badan terpisah. Sementara ibunya, Agusmawar meninggal dunia pagi tadi pukul 05:00 WIB karena sakit dan depresi setelah kasus yang menimpa Diana. (Atjehpos.com)

PII Diharapkan Berperan Membangun Karakter Pelajar


Banda Aceh-Jajaran pengurus komisariat Pelajar Islam Indonesia (PII) diharapkan dapat senantiasa berkoordinasi dengan pihak sekolah dan dewan guru untuk dapat bahu membahu membangun karakter pelajar agar para pelajar di Kota Banda Aceh dapat terhindar dari persoalan dekadensi moral yang melanda generasi muda dan pelajar. 

Harapan ini disampaikan Pengurus KB PII Kota Banda Aceh Muhammad Ben Umar dalam sambutannya pada acara Seminar Syariat Islam dan Pelantikan pengurus komisariat PII SMA  Kartika dan SMP 3 Banda Aceh periode 2013-2014, Minggu (31/3) di aula Balaikota gedung C. 

Muhammad yang akrab disapa MBU ini berharap agar kedepan semua sekolah di Banda Aceh ada komisariat PII dan nantinya akan ada training-training yang bersifat positif untuk membentengi diri siswa agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan.    

Muhammad juga berharap agar Pengurus Daerah (PD) PII Kota Banda Aceh sering mengadakan kajian keislaman di sekolah-sekolah untuk memberikan pencerahan rohani kepada para pelajar di Banda Aceh.  

"Kedepan kita berharap agar di semua sekolah ada PII dan untuk ini kita akan berkoordinasi dengan jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga" katanya. 

Dalam sambutannya Muhammad juga menyoroti persoalan dekadensi moral yang terjadi akhir-akhir ini dan semakin mengkhawatirkan di kalangan pemuda dan pelajar. (MA Delima)

Orientasi Kamabigus se Kota Banda Aceh Digelar di Jantho

Jantho - Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kota Banda Aceh bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Banda Aceh menyelenggarakan Orientasi bagi para Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus) se Kota Banda Aceh. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini dibuka oleh Walikota Banda Aceh dalam hali ini diwakili oleh Asisten Keistimewaan Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat daerah kota Banda Aceh Drs Ramli Rasyid MSi MPd di Pusat Perkemahan Pramuka Pemkab Aceh Besar, Jantho Jumat (29/3). 

Dalam sambutannya, Ramli Rasyid mengatakan organisasi gerakan pramuka yang berlambang tunas kelapa mengandung makna bahwa gerakan pramuka merupakan kawah candra dimuka tempat mendidik, membina dan mempersiapkan tunas bangsa sebagai pemimpin dimasa depan. 

Melalui organisasi kepanduan ini, lanjut Ramli, dapat dibentuk kepribadian karakter dan ketrampilan. "Kegiatan seperti ini harus terus dipertahankan karena dapat membentuk karakter anak bangsa" ujar Ramli.

Pada kesempatan tersebut, Ramli juga meminta kepada kepala sekolah yang merupakan peserta kamabigus agar mengaktifkan kembali kegiatan kepramukaan yang intensif disekolah-sekolah terhadap regu gugus. 

Ramli meyakini kegiatan pramuka ini dapat menjadikan pesertanya kreatif, inovatif dan produktif.
"Jadi Kepala Sekolah harus mengalokasikan anggaran yang memadai untuk kegiatan ini, dan bisa diajukan di Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS)" pungkas Ramli.

Sementara itu, ketua panitia Adnan S Pd melaporkan kegiatan ini seharusnya diikuti oleh 190 Kepala Sekolah, yakni SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK dalam kota Banda Aceh selaku kamabigus, namun yang hadir sebanyak 134 orang. Orientasi dilakukan selama tiga hari, yakni dari tanggal 29 sampai dengan 31 Maret 2013. 


Turut hadir pada acara tersebut Wakil Ketua Knpi Kota Banda Aceh Wirzaini Usman dan kasubbag Hubungan Kelembagaan dan media center bagian Humas Sedako Banda Aceh Mahdi. (Mkk)