Selasa, 09 April 2013

Menyambut HUT Kota Banda Aceh ke-808, KNPI Gelar Serangkaian Kegiatan

Wirzaini Usman
Banda Aceh - Menyambut Hari Jadi Kota Banda Aceh ke-808, tepatnya pada tanggal 22 April 2013, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banda Aceh menggelar serangkaian kegiatan. Setidaknya ada empat kegiatan yang dikemas dalamrangkaian yang diberi nama aksi dan kreasi 808 Kota Banda Aceh ini antara lain lomba essay dengan tema Profil Tgk. Muhammad Dawud Beureueh, lomba mewarnai layang-layang, lomba madding dan wisata titik nol Gampong Pande.
Ketua panitia Pelaksana, Wirzaini Usman yang didampingi Ketua DPD KNPI Kota banda Aceh, Hasnanda Putra mengatakan bahwa hari jadi Banda Aceh menjadi momentum pemuda untuk kembali menunjukkan eksistensinya. Karena saat ini, pemuda adalah pemain, bukan hanya penonton.
Dikatakannya, Banda Aceh adalah kota tua yang bersejarah. Sejak berabad-abad lalu, kota ini menjadi salah satu pusat kebudayaan yang menjadi bagian penting dalam perjalanan sejarah manusia. Di kota ini, terbentuk sebuah tatanan hidup islami di bawah kesultanan besar, yang memiliki pengaruh hingga ke sejumlah daerah di Asia Tenggara. Di Banda Aceh, 808 tahun lalu, berdiri kerajaan yang memiliki hubungan hingga ke Eropa dan Asia Tengah.
“Dalam perjalanannya, kota ini juga pernah menjadi sejarah bangkitnya umat manusia dari keterpurukan akibat dua bencana besar, perang dan tsunami. Peperangan tidak hanya menghancurkan pihak-pihak yang bertikai, namun juga menghancurkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Praktis tak banyak organisasi yang bertahan dalam kondisi pelik seperti itu. Kehancuran semakin sempurna saat gelombang tsunami mengancurkan sejumlah kawasan di pesisir Aceh, dan Banda Aceh menjadi salah satu daerah terparah,” kata alumni Fakultas Syariah IAIN Ar-raniry ini.
Ia menambahkan, di bawah pemerintahan Mawardy Nurdin dan Illiza Sa’aduddin Djamal, kota ini terus berbenah. Tidak hanya dari sisi fisik, pemerintah kota juga menjadikan masyarakat sebagai subjek pembangunan. Salah satunya adalah dengan memasukkan peningkatan peran pemuda dalam visi dan misi pemerintah.
“Pemuda, saat ini, tidak hanya menjadi pelengkap tetapi pemuda adalah ujung tombak kekuatan dari sebuah Negara, pemudalah yang seharusnya memulai sebuah langkah yang dapat memakmurkan kesejahteraan lingkungan masyarakatnya, Pemuda Banda Aceh diberikan peran besar untuk ikut menata kehidupan bermasyarakat Banda Aceh menjadi masyarakat yang Madani,” imbuhnya.
KNPI sebagai wadah berkumpulnya para pemuda yang mengemban tugas untuk mengisi pembangunan di segala bidang, katanya, dalam hal ini juga ikut andil di dalamnya sebagai pelaku-pelaku pembinaan pemuda baik di tingkat gampong, sekolah maupun di tingkat organisasi kepemudaan. Pembinaan dan pengembangan ini diarahkan pada peningkatan jasmani, mental, rohani, membentuk watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas tinggi guna meningkatkan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan pemerintah Kota Banda Aceh. (*)

0 komentar:

Posting Komentar